Nuffnang Ads

Tuesday 31 July 2012

Sajak: Sahabat



Sahabat...
umpama mentari yang menyinari kehidupan
memberikan nafas-nafas ceria dan gembira
mengindahkan hidup ini dengan warna pelangi.


Sahabat...
biar berpatah arang sekalipun
kesetiaannya sukar dicari ganti
kejujurannya menambat hati murni
ketulusannya membawa perubahan diri
keikhlasannya menjadi penawar hati.


Jadilah sahabat yang setia
agar ramai yang tidak khianatimu
Jadilah sahabat yang jujur
agar ramai yang tidak bohongimu
Jadilah sahabat yang tulus
agar ramai yang tidak belakangimu
Dan jadilah sahabat yang ikhlas
agar ramai yang mengingatimu.



Sajak: Sonata Camelia



Helaian nota muzik
menari melayang ditiup bayu
Kelopak bunga ros merah
berterbangan mencoraki angkasa
Gesekan biola tua
menjadi penawar pengubat duka
Di bawah pohon rendang 
menikmati keindahan dunia.


Tidakkah akal terfikir,
apakah simfoni kehidupan diri?
Haruskah ia berakhir dalam Beethoven duka
ataupun dihiasi dengan Mozart ceria?
Mungkin hati tidak tahu
setiap saat dan detik amat bermakna
Masa yang sudah berlalu
tidak dapat diputarkan kembali.


Biarlah pengalaman menjadi maestro
agar diri mengetahui erti kehidupan
menikmati hayat dengan lebih tenang
mengasihi semua insan tersayang
Jadikan melodi piano besar
sebagai peneman setia kalbu
memotivasikan diri untuk terus maju
mencairkan jiwa yang sering beku.


Lihatlah, dengarlah dan hayatilah
Lagu, melodi dan simfoni
Sonata Camelia.




note: Ini ialah cebisan sajak dari cerpen "Biola dan Sonata Camelia". Dialu-alukan untuk membaca cerpen tersebut ek? (^_^)

Sajak: Madu Emas Mawar Merah



Terbang bebas si rama-rama
Melodi sayap indah diukirnya
Mencari ribuan pelangi bunga
Di mawar merah ia hinggap
Eulogi diberi, madu emas dihisap
Si mawar merah merayu meratap;
Usah diambil madu emas milikku
Setitis embun jatuh dari kelopaknya
Si rama-rama tetap tegar
Berkatalah ia pada si mawar;
Janganlah dikau berdukacita
Inilah fitrah alam yang fana
Aku pemangsa, kau pula mangsa
Memang inilah takdir kejadian kita.




p/s: Maksudnya agak mendalam...huhu. ;)

Sajak: Indahnya Di Waktu Hening Pagi



Indahnya di waktu hening pagi
suara cengkerik menyanyi keriangan
seperti tiada masalah yang melanda
kehidupan mereka di dunia sana.


Indahnya di waktu hening pagi
terkhayal di dunia fantasi sendiri
tiada yang mengganggu
mengungkap masa silam yang lalu.


Indahnya di waktu hening pagi
terfikir akan nasib diri
bagaiman kehidupan di masa depan
tidak terjawab persoalannya.


Indahnya di waktu hening pagi
mula memancar cahaya
yang putih berkilauan
menerangi muka bumi Allah ini.


Indahnya di waktu hening pagi
muhasabah diri sendiri
teringat pada yang tercinta
Allah yang Maha Kuasa.


Indahnya di waktu hening pagi
terasa insaf pada diri sendiri
memohon keampunan daripada-Nya
dengan penuh ketaubatan.


Indahnya di waktu hening pagi
berjanji pada diri sendiri
tidak akan diulangi perkara yang salah
tidak akan diingati perkara lampau itu
hanya menjadi pedoman kepada diri sendiri.




p/s: Sajak cipta waktu darjah lima. Hah, percaya tak? Percaya tak? Percayalah... memang betul. Hehehe... ;)

Sajak: Pencarian Kesatria



Di mana lagi
Harus dicari
Kesatria sakti
Melayang ke kayangan
Merak lunar menangis
Cenderawasih senandungan
Berlaskar cermin pelangi.


Suara alam
Menjerit, meratap
Kepiluan menusuk tanah
Tangisan dituruni awan
Matahari ditutupi kepulan.


Benua lautan bersegi
Melodi berombak ganas
Tidak menjelma Tsunami
Lambaian pada Marikh
Semerah warna bahari
Kesatria tetap lutsinar
Hilang dalam ilusi semesta.






p/s: Sajak sains fiksyen reka waktu form 2...budak-budak tak matang lagi...hehe

Sajak: MAAF



Adakalanya kita terdiam
Menanti pihak lain mula bicara
Mata bertentang mata
Renungan tajam menjadi taruhan
Masing-masing dengan tembok keegoan
Tak mahu mengalah, tak mahu beralah
Setiap helaan nafas diiringi nista
Begitu menyesakkan menjadi anestesia
Denyutan nadi berentak dusta
Dahaga akan kejujuran budiman


Kenapa begitu sukar?
Kenapa begitu payah?
Hanya perlu mengungkap sepatah kata
Sepatah kata yang begitu ajaib
Yang mampu merawat luka hati
Yang mampu mengubat cela nurani
Yang mampu membius amarah
Hanya sepatah kata sahaja
MAAF...

Sajak: Mencari Pelangi



Kita mencari pelangi
Sesudah gerimis menghilang
Di ufuk timur, indah
Terlengkuk bahari berwarna ceria
Membawa kita ke kayangan nirwana
Menari bersama-sama merak pesona
Menyanyi bersama-sama cenderawasih.


Indahnya pelangi
Sesudah gerimis menghilang
Lihatlah dengan mata hati
Hayatinya dengan rasa kasih
Kelak hari-harimu dihiasi ketenangan
Yang membelai jiwa kerdilmu
Sentiasa, selama-lamanya...



Monday 30 July 2012

Sajak: Cinta Hatiku


Aku cinta akan dikau
Teramat cinta...
Hinggakan aku rasa tak mampu bernafas
Bagaikan udara hilang daripadaku
Bersembunyi di celah partikel alam
Membuatkan aku sesak, sempit
Hampir tak bernyawa.


Aku rindu akan dikau
Teramat rindu...
Berat rinduku seberat gunung halaman
Luas rinduku seluas lautan dalaman
Tinggi rinduku setinggi angkasa kayangan
Menjadikan aku insan bayangan
Tercari-cari, termimpi-mimpi
Mengharapkan dikau kembali.


Sayang...
Bilamana kita bertemu lagi
Akan kuungkap segala isi hati
Akan kuluah semua isi di dada
Mencari maghfirat daripadamu
Yang jauh terluka dihiris sembilu
Yang dikhianati oleh cinta berbisa ini.


Maafkanlah aku...
Maafkanlah insan kerdil ini
Maafkanlah aku si pujangga melati
Yang selalu merenung ke langit
Mencari bulan metafora dirimu
Selalu berharap dikau maafkan aku
Maafkan aku, maafkan aku...
Ratusan, ribuan, jutaan, infiniti...
Aku takkan penat, aku takkan putus asa
Berterusan meminta maaf daripadamu
Dikaulah cinta hatiku.